Enyah.

Festival_of_Lies_04

Pergi. Pergi. Pergi.

Kata yang terlontar dari mulutnya. Tiga kata yang seluruhnya sama, Dengan lima detik waktu pengucapan. Maknanya serupa. Memintaku pergi menjauhinya, kemanapun, asalkan aku tak lagi ada di hadapannya.

Kuputar bola mataku, meminta kejelasan padanya atas kata-kata yang terlontar tadi. Ia mendelik.

Bodoh, kau tak paham apa yang barusan kukatakan? Jauhi aku.

Diam. Tak ada dialog yang berlangsung setelah itu. Hanya ada suara tarikan napas masing-masing. Baik aku maupun ia, semua larut dalam pemikiran masing-masing. Aku, dengan kebingungan yang makin menjadi, dan ia, dengan sejuta rasa kesal yang hampir mencapai klimaks.

Masih juga belum paham? Kuulangi sekali lagi, Pergilah sekarang juga! Jangan katakan apapun, dan jangan kembali lagi!

Deg.

Ia mengatupkan mulutnya, dan menatapku sinis. Emosinya sudah benar-benar mencapai klimaks. Ia dengan kata-katanya tadi, bagai mata pisau yang bertubi-tubi menghunjam ke sekujur tubuh, mengoyak satu-persatu seluruh anatomi tubuh, memutus setiap urat dan syaraf, menghamburkan darah dan otot-otot tanpa ampun. Salah satu pisau berhasil menghunjam ulu hatiku, dan sekarang pisau bermata tajam dan berlumur racun itu melakukan hal yang sama seperti pisau-pisau lainnya, mengoyak, mencabik-cabik, dan menghamburkan darah dengan sendirinya.

Masih disini? 

Kuangkat sebelah kakiku, setelah menatapnya nanar sebentar, dan mulai menjauh diiringi raut wajah tanpa ekspresinya.

Bahagia, menyesal?

Entahlah. Mulai detik ini, jam ini, dan hari ini, tak akan lagi aku mengukir namanya di setiap dinding yang kutemui, tak pernah lagi kuceritakan hari-hariku di lembaran buku harian dengan menyertakan namanya. Tak akan lagi aku menyebutnya sebagai sahabat pun kawan.

Tak akan.

Ini beneran mesti dibilang absurd. Gagal, gagaaaall..

For: Geu XX

2 thoughts on “Enyah.

  1. halooo de…. *numpang lewat*
    Ribuan teman masih terasa kurang,satu musuh terasa banyak… jadi katakan… tetaplah tinggal disini kawanku,,,, *apasih*

    hehhehe….

    permisii…

Leave a reply to waikiwaini Cancel reply